Selasa, 10 Desember 2019

Ngobrol dengan Pasangan Tentang Seks, Kenapa Harus Malu?

Lagi-lagi, saya mau cerita soal Vlognya Ussy dan Andhika. Hihi, dimaklumin yaaa, lagi suka sama vlognya mereka emang.

Beberapa hari lalu, mereka baru saja mendatangkan Mbak Zoya Amirin ke konten Basa-Basi mereka. Mbak Zoya Amirin adalah seorang seksolog. DI Vlog tersebut, beliau banyak membagikan pengetahuan tentang seksologi, khususnya dalam kehidupan rumah tangga.

credit: pixabay
Menurut Mbak Zoya, seks memegang peranan yang sangat penting dalam rumah tangga. Ketika kehidupan seks dalam sebuah rumah tangga berjalan baik, maka kemungkinan terjadinya konflik hanya berkisar 30%. Tapi ketika kehidupan seks dalam rumah tangga berjalan kurang baik, prosentase konfliknya berubah menjadi 70%.

Wow. Signifikan sekali kan berarti.

Saya jadi kepikiran sama beberapa hal, yang terkait tema ini.

Kalau seks dalam rumah tangga memegang peranan sepenting itu, artinya hal ini harusnya menjadi sesuatu yang dikomunikasikan dengan sangat baik bersama pasangan. Iya, kan?

Sayangnya, saya masih sering ketemu orang yang berstatus istri, masih merasa ngobrol tentang seks dengan pasangan merupakan hal yang tabu. Mereka masih sangat terikat budaya patriarki, yang merasa bahwa dia adalah semata objek penyaluran hasrat seksual suami. Akhirnya, mereka pasrah aja ketika merasakan ketidaknyamanan. Telan aja lah, ibaratnya.

Baca juga: Pentingnya Kencan dengan Suami

Akibatnya, banyak istri yang nggak enjoy ketika melakukan aktivitas biologis tersebut. Menganggap bahwa kegiatan tersebut semata-mata hanya untuk menggugurkan kewajiban. Dan yang kayak gini, yakin deh pasti nggak nyaman banget rasanya. Huhu.

Jujur saya beberapa kali bertemu dan ngobrol dengan istri yang mainsetnya seperti itu. Menganggap kegiatan seks adalah kegiatan super menjengkelkan, yang mereka lakukan semata-mata untuk menjalankan fungsinya sebagai seorang istri yang wajib melayani suami.

Padahal harusnya kan enggak gitu. Seks dalam rumah tangga itu bukan hanya untuk suami, tapi juga untuk istri. Dua-duanya harus bahagia ketika melakukannya. 

Nah, gimana caranya biar dua-duanya -- baik suami maupun istri -- enjoy dan mendapatkan kebahagiaan melalui kegiatan tersebut? Lagi-lagi, kuncinya komunikasi. Nggak perlu malu, apalagi merasa tabu. Kan sama suami/istri sendiri. Bukankan suami/istri adalah pakaian bagimu? Kalau sama orang lain, itu baru wajib malu.

Nggak perlu ragu ngobrol tentang waktu, tempat, gaya, dll yang bikin nyaman atau bikin nggak nyaman dari masing-masing sudut pandang. Kalau ada yang kurang cocok, diskusikan dan cari jalan tengahnya.

Tapi tentu nggak bisa cuma salah satu yang membuka diri soal pentingnya komunikasi ini. Kalau istri, misalnya, mengungkapkan ketidaknyamanannya, lalu suami bersikap defensif dan langsung tersinggung, ya nggak akan ketemu titik tengahnya. Begitu juga sebaliknya.

Budaya patriarki memang membuat PR tentang tema ini lumayan berat sih. Masih banyak yang dengan saklek menganggap istri wajib melayani suami apapun kondisinya. Alhasil, banyak laki-laki yang memaksa istrinya, meskipun dalam kondisi lelah atau bahkan sakit. Padahal, kalau dalam Islam, selain istri punya kewajiban melayani suami, suami juga punya kewajiban untuk memperlakukan istri dengan cara yang ma'ruf (baik). Makanya, memang harus dua-duanya yang membuka hati dan pikiran. Nggak bisa salah satu saja.

Jika ternyata kalian adalah pasangan yang belum pernah diskusi dan ngobrol tentang tema ini, jangan  ragu untuk memulai. Siapa tau pasangan kalian bukannya nggak mau ngobrolin ini, tapi nggak tau gimana cara memulainya. Pastikan saja situasi dan kondisinya mendukung, dan jangan lupa cari cara ngajak ngobrol yang enak.

Karna dalam konteks rumah tangga, seks seharusnya bukan lagi hal yang dianggap tabu. Nggak perlu malu, selama obrolan yang diangkat memang bertujuan untuk menjadikan rumah tangga berjalan dengan lebih harmonis. Bahkan dalam Islam, ini merupakan bagian dari ibadah. Gimana mau melakukkannya dalam rangka beribadah, kalau kita terus-terusan dihantui rasa nggak nyaman dan keterpaksaan. Bukannya ibadah itu harus ikhlas? 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)