Rabu, 25 April 2018

Virgin Island: Keindahan Pulau yang Masih Perawan di Thailand

sumber: skyscrapercity.com

Seandainya sekarang punya tiket pesawat promo ke luar negeri, bakal ke negara mana kakimu akan melangkah? Dengan semakin gencarnya pariwisata dari berbagai daerah, sudah mulai mustahil untuk menemukan keindahan tanpa khawatir terganggu privasi. Hampir semua tempat selalu dipenuhi oleh wisatawan, bahkan sampai yang berada di daerah pelosok sekalipun.

Tapi kalau kamu masih tetap ngotot mau berangkat dengan tiket pesawat promo dari Traveloka, ada satu tempat yang wajib dikunjungi, Virgin Island. Sebuah pulau di Thailand yang dikenal dengan pantai, pasir putih, hingga laut biru yang sangat indah. Semuanya dinikmati dengan tenang, tanpa khawatir terganggu oleh pengunjung lain.

Yuk, berkenalan lebih dekat dengan alam Virgin Island dengan mengetahui beberapa fakta uniknya di bawah ini.

sumber:mashable.com

Cuma Untuk yang Menginginkan Privasi

Kalau kamu pengen pergi ke pantai untuk mejeng, sebaiknya jangan ke Virgin Island. Ini adalah pantai untuk yang mendambakan ketenteraman. Bahkan saking terjaga privasinya, katanya masyarakat Thailand pun juga jarang yang tahu tentang pantai indah ini. Nah loh?!

Berada di Taman Nasional

Salah satu alasan mengapa Virgin Island, atau juga dikenal dengan sebutan Koh Tachai – tetap terjaga kelestariaannya adalah karena merupakan kawasan Taman Nasional Thailand. Bahkan pantai ini nggak terus-terusan terbuka untuk publik. Berdasarkan kebijakan konservasi Thailand dan agar kelestariannya tetap terjaga, pulau ini hanya dibuka selama setengah tahun saja.

Pulau Kecil yang Bikin Jatuh Cinta Sejak Pandangan Pertama

Keindahan Virgin Island memang sangat memesona. Saking cantiknya, kamu bakal jatuh cinta sejak pandangan pertama. Sebuah pantai dengan pasir putih dan laut yang jerih, yang akan membuatmu terpana saat menginjakkan kaki pertama kalinya di tempat ini. Panjang pantainya juga hanya 800 meter, bisa kamu jelajahi seharian sambil berjalan kaki. Datanglah di musim panas agar petualanganmu betul-betul sempurna, ditemani langit yang biru cerah.

dumber:mashable.com

Berpetualang dan Belajar di Virgin Island

Bukan hanya menawarkan bersantai di pantai, bareng seorang guide, kamu bisa memelajari ekologi yang ada di Virgin Island. Jelajahi hutan yang ada di pulau ini dan temukan berbagai satwa menarik yang, mungkin, hanya bisa kamu temukan di tempat ini. Beberapa di antaranya adalah Siput Jamrud, dengan warna kehijauannya yang bikin gemas, sayang nggak boleh dibawa pulang. Selain itu ada juga kepiting pengembara, atau Umang-Umang, yang konon memang suka ‘traveling’ ke mana-mana sambil membawa rumah cangkangnya yang besar.

Snorkeling di Virgin Island

sumber:similandivingclub.com
 
Jauh-jauh menemukan Virgin Island sampai ke Thailand dengan tiket pesawat promo, jangan hanya jalan-jalan di tepi pantainya saja. Kamu harus nikmati panorama bawah lautnya yang memesona. Pasang perlengkapan snorkeling dan nikmati suasana kehidupan dalam air Virgin Island. Selain karang dan ikan dengan warna-warni menarik, bersiaplah bertemu dengan ikan pari, kepiting, siput laut yang cantik, dan masih banyak lagi lainnya.

Itulah cara terbaik untuk memanfaatkan tiket pesawat promo, yaitu dengan memilih Thailand dan menikmati indahnya Virgin Island di musim panas nan ceria. Segera rencanakan petualanganmu ke sana. Booking semua akomodasi jauh-jauh hari biar dapat harga yang lebih murah dan nyaman di kantong.

Selasa, 10 April 2018

#CeitaFaza: 13 Bulan, Cerita Tantrum Pertama

Credit: Pixabay.com
Kemarin pagi, saya dan mas suami melongo dan tercengang. Gimana enggak? Tanpa aba-aba dan pemanasan, Faza tiba-tiba TANTRUM.

Tantrum untuk pertama kalinya, di usia tepat 13 bulan. Oh, sungguh kebetulan yang sangat manis =D

Apa pemicunya?

Dia pengen mainan air di bawah kran air tempat wudhu subuh-subuh, gengs. Ya saya gak bolehin lah! Ohya, FYI, Faza ini anak rajin sejak lahir. Dia selalu bangun sebelum subuh.Errrr -_-

Jadi ceritanya, dia tadinya mainan mobil-mobilan di dekat saya yang lagi nyetrika bajunya. Ehh tiba-tiba dia ngesot ke belakang. Feeling saya langsung tau sih, dia pasti mau mainan air. Karna akhir-akhir ini dia emang lagi seneng banget main air di situ.

Terus saya angkat. Dan, jedeerrr tangisnya pecah! Nangis yang gak kayak biasanya dia nangis. Tangisa marah dan penuh kekecewaan. Halah. Bener-bener baru pertama dia nangis seheboh itu. Biasanya selalu kalem seperti ibunya 😂

Saya dan ayahnya beneran sempet melongo saling berpandangan. Kayaknya kami sama-sama sadar. Fase itu telah datang. Fase yang sudah berulang-kali kami diskusikan, karna merasa butuh banget mempersiapkan diri untuk itu. Dan sekarang sudah waktunya praktek! Omaigad.

Kami bisa dibilang kaget sekali karna gak nyangka fase ini akan datang secepat ini. Saya kira tantrum itu akan terjadi ketika usia anak sekitaran 2 tahun. Setelah baca-baca, katanya tantrum dimulai umur 14 bulan. Tetep kecepetan sebulan kan berarti. Huft.

Lalu apa yang kami lakukan untuk menenangkan Faza yang tantrum?

Yang pertama ayahnya berusaha mengambil alih dia dari gendongan saya, karna anaknya terus memberontak dan saya mulai kewalahan. Setelah dipegangi ayahnya, tangisnya malah makin menjadi.

Beberapa usaha yang dilakukan ayahnya mentah. Faza masih tetap menangis dan berteriak. Kami sempat saling berpandangan lagi. Beneran bingung, mak, kudu ngapain. Hahaha. Maklum, belum punya pengalaman.

Kalau yang kami pelajari selama ini kan kalo anak lagi tantrum katanya suruh dibiarin aja. Ditunggu sampe dia tenang sendiri. Tapi kayaknya kalo seumur Faza kok saya gak tega untuk membiarkan.

Saya berusaha mengalihkan perhatian Faza dengan hal-hal yang biasanya menarik buat dia.

Yang pertama, bola.

Mentah. Dilempar dengan marah sama anaknya. Hahaha.

Kedua, Hafidz Doll.

Gagal. Hampir dibanting, tapi sigap saya tangkap. Enak aja, ibu belinya aja nyicil 10 kali, naaakk!

Ketiga, kipas angin. Dia suka banget muter-muter kipas angin.

Dan, YES berhasil. Dia langsung diem, asyik muter-muter kipas angin.

Saya dan ayahnya buang napas lega. HOSH! Sambil liatin Faza asyik mainin kipas angin.

Eeehh lha kok tiba-tiba mulut saya gatel. Saya bergumam, "Nak, kok nangis teriak-teriak kayak tadi kenapa to?"

Faza noleh, melihat saya. Lalu... JEDEERRR, NANGIS HISTERIS LAGI! 😂😂😭😭

Antara nyesel, geli dan merasa bodoh bercampur jadi satu. Mas suami jelas langsung ngomelin saya. Ibaratnya, kecewanya belum bener-bener ilang, eh udah diingetin lagi. Ya nangis lagi lah. Haha.

Tapi saya langsung mikir cepet. Dialihin apa lagi, karna kipas angin udah gak gak menarik lagi sekarang.

Aha, BUKU!

Saya sodorin buku yang jarang banget saya sodorin ke dia karna bukan boardbook, takut sobek. Hehe, maklum, saya over-protektif kalo sama buku. Dan Alhamdulillah berhasil. Dia langsung semangat sekaliii bolak-balik halaman bukunya sambil bergumam entah-apa.

Alhamdulillah.

Kali ini saya mengunci mulut biar ga ngomong macem-macem. Trauma ih, nanti Faza nangis lagi 😂

Yah, sekian. Cerita 13 bulan kali ini cukup tentang tantrum pertama saja. Haha.

Kalau kalian gimana mak ngadepin anak yang lagi tantrum? Ceritain dong 😊

Kamis, 05 April 2018

#BincangKeluarga: Dia Mars, Aku Venus

Menikah itu rumit, katanya. Rumit, tapi banyak yang pengen. Wkwkwk.

Iya sih, rumit. Bayangin aja. Dua orang dengan dua kepala beserta isinya, dengan jenis kelamin berbeda, lahir dan tumbuh bersama ayah-ibu yang berbeda, lalu menjalani sekian tahun kehidupan di circle masing-masing. Lalu tiba-tiba mereka harus hidup bersama sepanjang hayat. Bayangkan seberapa banyak perbedaan yang harus mereka sepakati?! Mendeskripsikannya saja rumit sekali. Haha.

Meminjam istilahnya Pakdhe John Gray, laki-laki itu dari Mars. Sedangkan Perempuan dari Venus. Jauh sekali, kan?! Makanya gak perlu heran -- terutama bagipasangan pengantin baru -- jika menjumpai banyaakkk perbedaan antara dia dan pasangan. Bukan berarti gak jodoh kok!


Baca punya Ade

Kalau banyaknya perbedaan seketika diartikan sebagai gak jodoh, ya bubar jalan. Perbedaan -- terutama karakter -- itu sebuah keniscayaan deh kayaknya dalam sebuah rumah tangga.

Termasuk rumah tangga saya sendiri. Saya dan paksu itu bumi-langit. Ya itu tadi. Dia Mars, Aku Venus. Kadang sebel, gak jarang juga saling emosi. Tapi hanya sesaat. Selebihnya, kita tertawakan bersama saja perbedaan antara kami berdua.

Hidup udah berat, cuy! Ngapain diisi dengan uring-uringan. sudah, tertawakan sajalah. Hahaha.

Biar kalian ikut tertawa, sini saya ceritain beberapa perbedaan antara saya dan suami.

Baca juga: Perbedaan Gaya Komunikasi Antara Suami dan Istri

Rapi VS Berantakan

Saya beberapa kali membaca dan mendengar cerita tentang pasangan baru. Kebanyakan, si istri mengeluhkan kebiasaan suaminya yang kalau naruh sesuatu brak bruk, sembarangan. Terutama handuk.

Saya? Sebaliknya. Saya tipe yang kalau naruh sesuatu sembarangan. Sedangkan suami sebaliknya. Semua ada tempatnya, dan beliau konsisten. Entah berapa puluh kali beliau melihat body lotion saya tidak pada tempatnya -- belum ditutup pula! Karna tiap saya selesai pakai, yasudah tinggalkan begitu saja. Lupa.

Baca juga: Lika-Liku Adaptasi di Masa Awal Pernikahan

Search Engine

Lalu ada yang bilang bahwa istri itu bak search engine bagi suami dan anak-anaknya. Kaos kaki lupa naruhnya, tanya ke istri. Jam tangan lupa nyimpannya, tanya ke istri, dst. Lagi-lagi, beda dengan saya dan suami.

Bagi saya, suami sayalah search enginenya =D

"Yah, potongan kuku di mana, ya?"

"Aduh, daleman jilbabku di mana ya yah kemarin?"

Dst 😂

Kalau bepergian...

Kalau yang dapet jatah packing saya, bisa dipastikan akan banyaakkk barang yang tertinggal. Kata mas suami, ingatan saya itu gak pernah bisa dipercaya 😂

Sedangkan kalau yang packing mas suami, bisa dipastikan lengkap kap kap. Saking lengkapnya, bawaan jadi seabrek. Mas suami penganut prinsip, gak papa repot bawa asal apa yang dibutuhin kebawa. Daripada bawaan dikit, tapi kerepotan saat butuh sesuatu.

Terus apalagi yaa?

Kalau mau dijembreng di sini semua sih gak akan ada habisnya. Yang jelas, kami itu berbeda, se-berbeda makhluk dari dua planet yang berjauhan. Mars dan Venus.

Tapi kalau kata Mas Suami, karna saya dari Venus sedangkan beliau dari Mars, maka kami janjian di bumi, biar bisa bersatu.

Janjian di bumi itu berarti kami harus sama-sama ada usaha biar yang tadinya beda jadi ada titik temu. Saya dari Venus harus usaha sampai bumi, begitupun dia yang dari Mars. Jadi gak boleh ada pihak yang cuma diem gak melakukan apa-apa, tapi cuma nuntut pasangan kita untuk menyesuaikan kita.

Kesimpulannya, nikah itu rumit kalau masing-masing pribadi kekeuh mempertahankan egonya sendiri tanpa mau berusaha saling mengerti dan menerima.

Ceritain perbedaan lucu antara kamu dan pasangan di kolom komentar dong 😊

Kriteria Baju Lebaran Untuk Ibu


 


Ternyata gini ya kalau sudah jadi ibu. Segala sesuatu harus memakai pertimbangan. Tidak terkecuali saat memilih hendak memilih baju lebaran, ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi.

Ramadhan aja belum, eh yang diomongin udah baju lebaran 😅 Ya gapapa dong. Kalau menurut saya malah mending mikirin baju lebaran sekarang. Pilihan masih banyak, harga masih wajar, jasa ekspedisi belum overload, dan yang terpenting nanti ramadhan udah gak ribet lagi mikirin baju lebaran. Hehe.

Kenapa setelah jadi ibu milih model baju lebaran harus ada kriteria tertentu?

Tentu dong. Demi peran sebagai ibu yang tetap bisa dijalankan dengan baik saat bersilaturahim di hari nan fitri nanti. Berikut ini adalah beberapa kriteria yang menurut saya harus terpenuhi.

1. Busui friendly


Ini wajib banget ya, khususnya untuk buibu yang masih menyusui. Kalo gak busui friendly terus gimanaa kalo si bocah pengen nenen kan?

Faza anak saya sebenernya udah cukup gedhe sih (setahun), jadi bisa sih sebenernya dikasih minum pakai botol. Tapi, tau sendirilah gimana bocah. Kalau nempel emaknya pasti nenen terasa jauh lebih menggoda 😅

Jadi ambil amannya, yasudah tetep kriteria busui friendly harus terpenuhi

2. Bahan yang comfy

Harga mati juga ya ini. Big no untuk baju sebagus apapun modelnya, tapi bahannya gak nyaman dan gak nyerah keringat. Bukannya jadi cantik dan anggun, bisa-bisa malah jadi cranky 😂

Ya gimana lagi. Ibu-ibu – terutama yang masih punya anak balita – kan pasti harus lari-larian ngejar si bocah yang jiwa eksplorasinya sedang membara.

Atau kalau saya, harus gendong Faza yang beratnya 10 Kg lebih. Apa kabar kalau saya pakai bahan yang gak nyerap keringat? Kecut dan kucel pastinya, sis!

3. Simple

Ini masih berhubungan erat dengan tugas mengejar atau menggendong bocah.

Dulu saat masih single atau pas anak belum lahir, model baju lebaran favorit saja adalah gamis lebaaarrr yang kalau ditiup angin melambai-lambai gitu. Halah.

Sekarang? Mikir ulang deh kayaknya kalau mau milih model gitu lagi. Gamis yang super lebar potongan bawahnya, kalau dipakai sambil gendong Faza entah kenapa sering bikin kesrimpet. Hiks. Apalagi kalau harus kesana kemari naik motor. Huaaa, ngeri bangettt nanti gamisnya masuk ke jeruji ban motor 😭

Soalnya saya udah pernah ngalami. Alhamdulillah saat itu masih diberi keselamatan.

Jadi enggak dulu deh pakai gamis lebar. Baju tunik modern sepertinya bisa jadi alternatif lain untuk dipakai di lebaran besok.

4. Anggun dan Elegan

Meskipun sudah jadi ibu – sebagian orang menyebut dengan istilah sudah laku, haha – bukan berarti kita jadi cuek bebek sama nilai estetika saat berpenampilan. Bolehlah sehari-hari cinta mati sama daster. Tapi saat momen spesial seperti lebaran, tetap harus tampil cantik dan elegan dong.

Kenapa kriteria ini juga saya masukkan?

Karna kalo gak hati-hati, kriteria bahan yang comfy di atas bisa menjebak. Bodo amat yang penting bahan comfy, terus lebaran pake gamis bahan kaos atau jersey yang lebih pas digunakan saat hendak belanja ke swalayan. Kan berabe!

Jadi memilih baju lebaran dengan bahan yang comfy juga tetap harus melihat juga modelnya kayak apa ya. Lagi-lagi, model baju tunik modern sepertinya bisa masuk ke dalam kriteria ini.

5. Syar’i

Yang ini jelas pasti dong ya. Kalau ada yang tanya syar’i itu yang seperti apa, saya akan jawab dengan sederhana, yaitu yang gak nerawang dan gak membentuk lekuk tubuh. Sekarang ini gak cuma gamis sih yang banyak menawarkan model syar’i. Baju tunik modern pun banyak yang syar’i kok.

Nah, 5 kriteria di atas merupakan garis besar yang harus terpenuhi saat memilih baju lebaran atau baju-baju untuk momen tertentu semenjak jadi ibu. Kalau buibu gimana, kriteria apa yang dipakai saat memilih baju lebaran? Share, yaa 😊