Rabu, 25 Januari 2017

Catatan Kehamilan: USG 4 Dimensi Periksa Ke-Tujuh [28w]

Periksa kehamilan ke-tujuh mungkin menjadi salah satu jadwal periksa yang paling saya tunggu-tunggu selama kehamilan. Selain setelah mengalami 'tragedi' pendarahan, kali ini juga saya membuat janji untuk USG 4 dimensi. Gak sabar lihat wajah si adek :')

Di RSIA Kusuma Pradja Semarang, jika hendak melakukan USG 4 Dimensi harus membuat janji sebelumnya. Caranya tinggal bilang saja ke bagian pendaftaran untuk dicatat. Awalnya saya dan mas suami berencana USG 4 dimensinya awal Januari saja. Tapi ternyata setelah konsultasi dengan dr. Retno pada periksa kehamilan ke-enam, beliau bilang kalau usia kehamilan sudah terlalu besar malah gak maksimal hasilnya. USG 4 dimensi yang paling efektif katanya maksimal di usia kehamilan 28 minggu. Maka dari itu, akhirnya kami memutuskan untuk USG 4 dimensi pada tanggal 15 Desember 2016.

Seperti biasa, saya dan mas suami sampai di RSIA Kusuma Pradja Semarang sekitar Pukul 17.00. Kami menunggu hingga usai maghrib. Sayangnya, sore itu dr. Retno sedang cuti, sehingga hasil USG 4 dimensi, gak bisa langsung kami bawa kepada beliau untuk dikonsultasikan. Ohya, USG 4 dimensinya sendiri gak ditangani oleh dr. Retno, melainkan oleh dokter lain, yaitu dr. Subandini. Jadi terpaksa, saya dan mas suami harus datang lagi ke RSIA Kusuma pagi harinya (ijin kantor) untuk ketemu dr. Retno.

Proses USG 4 Dimensi

Saya dan mas suami yang sudah sejak kemarin deg-deg serr karna gak sabar pengen lihat wajah si adek saat USG 4 dimensi, terpaksa harus sedikit kecewa. Kenapa? Si Adek ternyata ingin benar-benar memberi kejutan pada ayah dan ibunya. Ia tak  berkenan menunjukkan wajahnya :') dr. Dini sampai sempat dibuat gemas. "Ayo to dek, muncul lah sebentar!" katanya berulang kali merayu si adek =D Tentu saja saya dan mas suami juga turut merayu.

Apa daya, si adek gak bergeming. Wajahnya bersembunyi di balik plasenta. Dan, ya... dr. Dini menyatakan letak plasenta saya di bawah, meski tidak menutupi jalan lahir. Saya sempat diminta beberapa kali pindah posisi menjadi miring, dengan harapan si adek bisa kelihatan wajahnya. Dan, YES, berhasil! Meskipun cuma sebentaarrr sekali, dan cuma sebatas dahi hingga mulut. Lucunya, si adek kelihatan senyum-senyum -- seperti sengaja menggoda kami. Hihi. Gemesin. Ohya, dr. Dini juga bilang, si adek aktifnya luaarrrr biasa. Setelah dirunut, salah satu penyebabnya adalah saat itu saya sedang lapar =D Jadi, tips untuk teman-teman yang hendak USG 4 dimensi, sebaiknya makan dulu, yaaa... biar adek janinnya tenang.

Ituuu, hidung si adek kelihatan :D Sehat yaaa, nak...
Singkat cerita, USG 4 dimensi yang saya jalani bisa dibilang hampir gak menghasilkan apa-apa. Kecewa sih sedikit, tapi ya sudah, berarti Allah memang ingin saya dan mas suami lebih membumbungkan tawakal :')

Konsultasi Hasil USG 4 Dimensi

Pagi harinya, Jum'at 16 Desember 2016, saya dan mas suami kembali datang ke RSIA Kusuma Pradja untuk bertemu dr. Retno.

Saya menyodorkan laporan dari dr. Dini pada dr. Retno, sembari menceritakan apa saja yang terjadi saat USG 4 Dimensi, termasuk si adek yang geraknya luar biasa aktif. Pernyataan dr. Dini tentang plasenta letak rendah membuat dr. Retno tegas melarang saya bepergian jauh dulu, termasuk pulang kampung =((

Lalu tentang keaktifan adek, dr. Retno sempat mengungkapkan kekhawatirannya. Beliau bilang, kalau si adek geraknya terlalu aktif,  beliau takut tali pusarnya putus dan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan, seperti yang terjadi pada beberapa kasus. Naudzubillah =((

"Ibu gak pernah ngemil, ya" tanya dr. Retno saat mencoba menganalisis gerakan adek yang jauh lebih aktif dari biasanya.

"Akhir-akhir ini gak pernah dok, kan kata dokter suruh mengurangi ngemil, karna bulan lalu dalam sebulan berat badan saya naik 5 Kg" jawab saya.

Baca: Periksa Keenam [27w] dan berbagai Drama yang Menyertainya


"Owalah, ya pantes! Berarti si adek memang tipenya gampang laper. Itu dia protes mungkin bu. Ya Allah, maaf ya dek. Ya sudah, sekarang ibu boleh ngemil lagi, tapi buah-buahan dan yang alami-alami seperti singkong rebus, kedelai rebus, dll"

Kami pun tertawa bersamaan. Ya Allah dek, kamu laper ya ternyata =D

Selain nyuruh ngemil lagi, dr. Retno juga menyarankan saya memakai korset hamil, agar perut saya gak terlalu banyak terguncang saat beraktivitas. Sabtunya, saya langsung beli. Harganya Rp 120.000,- kalau gak salah. Tapi jarang saya pakai, paling pas berangkat kerja aja pakainya, soalnya gak nyaman. Gerah.

Sekian dulu catatan kehamilan saya tentang USG 4 dimensi di umur kehamilan 28w. Semakin tua umur kehamilan, rasanya semakin menantang ternyata =D Doakan lancar dan sehat terus, yaaa :)

Minggu, 08 Januari 2017

Menyusun Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir

Menyusun Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir. Melahirkan adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap calon orangtua. Termasuk saya yang saat ini tengah hamil 31 minggu. Dalam waktu kurang lebih 9 minggu lagi, momen melahirkan yang saya tunggu-tunggu itu datang. Berbagai perasaan bercampur-baur. Bahagia, gak sabar, deg-degan, kepikiran macam-macam, dll.

Tapi kebahagiaan menyambut melahirkan tentu saja gak cukup hanya disambut dengan perasaan bahagia atau deg-degan saja. Ada banyak persiapan yang harus dilakukan sebelumnya. Karna melahirkan berarti juga menyambut kehadiran anggota keluarga baru yang sangat istimewa yaitu sang buah hati.

Baca:  Catatan Kehamilan

Semua orangtua pasti tau bahwa saat bayi lahir nanti, ia akan membutuhkan banyak perlengkapan yang harus kita siapkan dengan baik sejak sebelumnya. Tapi gak semua orangtua - terutama calon orangtua baru seperti saya - tau perlengkapan apa yang harus disiapkan. Saat pertama iseng datang ke Baby Shop, saya dan mas suami hanya bisa melongo dan celingak-celinguk di antara bermacam-macam perlengkapan bayi.

Belajar dari hal itu, saya dan mas suami akhirnya memutuskan untuk menyusun daftar perlengkapan bayi baru lahir yang harus kami beli. Selain agar gak bingung lagi saat datang ke Baby Shop, menyusun daftar perlengkapan bayi baru lahir rasanya juga akan cukup efektif untuk mencegah calon ibu seperti saya dari bahaya kekalapan. Hehe.

Saat menyusun daftar perlengkapan bayi baru lahir, saya dan mas suami tentu saja gak asal susun. Kami cari referensi, karna sama-sama masih sangat awam soal ini. Selain mencari referensi dengan browsing, kami juga tanya sana-sini, terutama bertanya pada teman-teman yang juga belum lama ini memiliki bayi.

Dan berikut adalah susunan daftar perlengkapan bayi baru lahir saya:

Pakaian dan macam-macamnya


1. Baju bayi new born

Perlengkapan bayi baru lahir yang pertama kali terpikir untuk dibeli pastilah baju, ya. Tapi perlu diperhitungkan baik-baik juga berapa jumlah baju yang harus dibeli. Supaya gak kekurangan, tapi juga gak kelebihan. Jika akan melahirkan saat musim penghujan, mungkin harus beli sedikit agak banyak, untuk antisipasi jika baju bayi belum kering setelah dicuci. Ada juga beberapa orang yang bilang, gak usah beli banyak-banyak, nkarna nanti pasti dapat banyak kado. Saya kurang setuju sih, karna setau saya jarang banget orang yang ngado baju bayi new born, seringnya baju bayi untuk 3 bulanan ke atas gitu.

Nah, baju bayi ini juga ternyata banyak macamnya. Ini nih daftar yang sudah dan masih akan saya beli:

Baju bayi new born lengan pendek

Baju bayi new born lengan pendek saya beli satu lusin (12 pcs). Pilihan merknya ada banyak. Dari mulai Fluffy, Nova, Libby, Arella, Baby Kermit, Little Owl, dll. Harganya pun bervariasi, meski untuk yang sama-sama berlabel SNI sepertinya selisihnya gak terpaut jauh.

Saya memilih merk Libby. Selain harganya pas dengan budget, berlabel SNI, bahannya adem, lembut dan nyaman. Kulit bayi kan lembut banget, ya? Kasian kalau bahannya gak lembut. Saya belinya 6 pcs polos tanpa motif, dengan harga 35.000 per pak (isi 3 Pcs), dan 6 pcs bermotif yang saya beli eceran. Harganya ada  yang 19.900/pcs (ukuran M), ada yang 15.600/pcs (new born). Untuk yang bermotif ini ceritanya agak kemahalan karna iseng masuk di Baby Shop yang agak 'wah'.

Lalu saya juga membeli baju bayi new born lengan panjang. Kan tetap ada saatnya si adek bayi nanti butuh kehangatan 8halah bahasanya*. Misalnya saat malam hari. Apalagi saat saya lahiran nanti Insya Allah, sepertinya masih akan turun hujan. Baju bayi new born lengan panjang saya beli 9 Pcs saja, dan terdiri dari 3 merk yang berbeda. Hehe. 1 pack (isi 3 pcs) merk libby dengan harga 40.000, 1 pack merk Arella harga 45.000 dan 1 pack merk baby Kermit harga 37.500. Kenapa pilih beda-beda merk? Iseng aja sih, biar punya semua =D

Selain lengan pendek dan lengan panjang, saya juga berencana akan membeli baju bayi new born tanpa lengan, sebanyak 1 lusin (12 Pcs). Kan siapa tau nanti pas siang-siang adek bayinya kepanasan, jadi nyamannya pakai baju tanpa lengan. Satu lagi yang akan saya beli adalah kaos singlet untuk daleman, sekitar 1 lusin dulu.

2. Popok kain bayi new born

Selama saya masih dalam masa cuti kerja, pengennya adek bayi gak langsung saya pakaikan diapers. Kasihan lah kulitnya masih lembut sekali. Maka dari itu, tentunya saya butuh beli popok kain bayi new born. Saya beli 2 lusin, 1 lusin merk Libby dengan harga 130.000 dan 1 lusin merk mamimu dengan harga 100.000.


3. Celana bayi

Meski bayi baru lahir setau saya akan lebih sering pakai popok, tapi saya tetap merasa butuh beli celana. tapi gak banyak. Sekedar buat jaga-jaga aja. Celana pendek model kaca mata saya beli 2 Pack (6 Pcs), masing-masing 1 Pack merk Libby, dan 1 Pack merk Little Owl dengan harga sama-sama 30.000/pack-nya. Sedangkan celana panjang saya cuma beli 3 Pcs. Hihi. Pikir saya, ah, bayi new born kayaknya celana panjang gak akan terlalu butuh.

Ohya, kenapa saya gak beli baju bayi new born yang sepasang atasan-bawahan? Karna ya itu tadi, adek bayi pasti nanti lebih sering pake popok. Beli baju sepasang atas-bawahnya nanti saja kalau sudah agak gedhe dan sudah mulai pakai diapers. Belum beli? Belum. Selain mikir 'siapa tau dapet kado' (hihi), juga karna mengefisienkan budget yang ada. Kebutuhan kan banyaaakk, jadi yang masih bisa ditunda, ya ditunda dulu saja.

4. Gurita

Mungkin gak semua orang ya sepakat memakaikan gurita pada bayi? Tapi saya tetap memilih untuk memakaikannya, Insya Allah. Manut sama mbah-mbahnya. Tapi saya gak beli banyak, hanya beli  1 lusin dengan harga 66.000.

5. Bedong bayi

Bedong menurut saya masih jadi keharusan sih. Biar adek bayi anget, dan setau saya dulu ponakan-ponakan jadi nyenyak tidurnya saat dipakaikan bedong. Meskipun ya jangan terus-terusan dibedongnya.

Saya berencana membeli 1 lusin. Tapi yang sudah terbeli saat ini baru 1/2 lusin alias 6 pcs. Bahannya kaos, adem dan lembut sekali, setipe sama bahan baju-bajunya, harganya 100.000/6 pcs. Yang 6 pcs kekurangannya saya berencana membeli bahan flanel, untuk dipakai malam hari, agar lebih hangat.

6. Sarung tangan dan kaki, serta topi bayi

Ini juga banyak artikel yang bilang gak usah dipakaikan sarung tangan dengan alasan bla bla bla ya. Tapi lagi-lagi saya memilih untuk mempertahankan kearifan lokal (baca: kebiasaan mbah-mbahnya). Saya hanya membeli 3 pasang (1 pack), merk Libby dengan harga 25.000.

Topi saya berencana membeli 3 pcs. Tapi saat ini belum beli satu pun. Hehe.

Perlengkapan Tidur

1. Kasur bayi dengan kelambu

Tadinya saya gak berniat beli kasur bayi. Mau beli kelambu (tudung saji) saja. Tapi saat harbolnas kemarin, kebetulan ketemu kasur bayi yang sudah jadi satu dengan kelambunya, dengan harga yang cukup terjangkau. Baiklah, akhirnya memutuskan beli. Harganya 160.000 termasuk ongkir.

2. Perlak karet

Karna adek bayi gak akan langsung pakai diapers, maka perlak adalah item yang wajib dibeli. Saya berencana beli dua, yang satu untuk ditinggal di rumah mbahnya di desa. Saat ini yang sudah terbeli baru satu, dengan harga 80.000 ukuran 90x60.

3. Selimut

Teman-teman sih bilang gak usah beli, karna pasti dapat banyak kado selimut (ge er). Tapi menurut saya tetap harus beli, meskipun satu. Setidaknya untuk dipakai saat adek bayi pulang dari tempat bersalin (entah di kliniknya bidan atau RS). Yang ini juga belum beli, jadi belum tau harganya.

Update: Akhirnya saya beli merk Dialogue. Tapi lupa harganya. Hehe.

4. Bantal guling

Bantal guling saat ini saya sudah punya dua. Insya Allah cukup. Yang satu sudah sepaket dengan kasur, yang satu lagi beli lagi di baby shop dengan harga 40.000. Bantalnya saya pilih yang tipe bantal anti-peyang.

kasur dan pompa ASI

Perlengkapan Mandi

1. Ember mandi bayi

Ini juga termasuk salah satu item wajib, ya. Belinya satu saja lah, buat apa banyak-banyak. Tapi saat ini belum beli. Hehe.

2. Handuk dan washlap

Handuk menurut saya minimal punya dua. Cuma belum beli karna ada teman yang bilang gak usah beli dulu, karna beliau akan mengirimkannya untuk saya sebelum HPL. Hihi, Alhamdulillah :) Washlap juga paling gak punya tiga, ya. Biar bisa ganti-ganti.

3. Sabun, shampo, kapas, dll.

Kalau ini beli yang satu set termasuk bedak, minyak telon, lotion, minyak rambut, dll itu aja ya sepertinya. Masing bingung sih pakai merk apa yang ramah untuk kulit bayi dan gak pakai bahan macam-macam. Ada yang punya saran?

Update: Minyak telon pas Faza masih new born saya pakai merk Cito, beli di apotek. Itu konon ramah untuk kulit new born.

Kapas rencananya beli yang bola-bola saja. Ini berdasarkan saran dari Mbak Windi Teguh di salah satu tulisannya. Menurut beliau lebih irit dan praktis.

Feeding & Nursing

1. Breastpump alias pompa ASI

Pompa ASI merupakan salah satu perlengkapan 'perang'-nya ibu menyusui, ya. Terutama ibu bekerja yang bertekad tetap memberi ASI Eksklusif untuk buah hatinya. Maka, item ini adalah item pertama yang saya beli sebelum perlengkapan bayi baru lahir lainnya.

Baca: Resolusi 2017

Setelah membaca beberapa review teman Blogger soal beberapa merk pompa ASI, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada Medela harmoni manual. Belinya waktu harbolnas, dapet harga kurang lebih 360.000.

2. Cooler Bag

Ini juga item yang wajib dimiliki ibu menyusui yang bekerja. Kalau gak ada cooler bag, ASI perahannya mau ditaruh mana? Saya memilih merk Gabag seri Ethnic, beli online, dengan harga 185.000 sudah termasuk ongkir.

3. Dot

Saya sempat ingin (sok) idealis ingin bilang NO pada dot. Takut adek bayinya bingung puting nanti :( Tapi setelah baca-baca pengalaman teman Bloger (Mbak Annisa), saya memutuskan, ah sudahlah, pakai dot saja, Bismillah. Saya bayangin kayaknya memberi ASIP memakai sendok, pipet atau soft cup feeder bukanlah hal yang mudah, apalagi yang melakukan adalah mbak pengasuh. Saya cuma bisa berdoa semoga nanti adek bayi gak bingung puting.

Maka dari itu, saya memutuskan akan membeli dot sebelum melahirkan, meskipun saat ini belum. Masih galau antara mau pilih pigeon peristaltic wide neck, tommee tippee atau avent. Ada saran? Untuk jumlah, saya berencana beli minimal 3 dulu.

Update: Akhirnya saya pake Pigeon peistaltic wide neck. Alhamdulillah pakai dot ini Faza gak bingung puting :)

4. Botol ASIP

Ini juga WAJIB punya, ya. Saya berencana beli 20 pcs. Menurut info dari kakak ipar, di baby shop di daerah Johar Semarang (nama tokonya Toko Glodok, di Jl. H. Agus Salim) harganya 2.500/pcs.

5. Sterilizer

Saya juga gak tau item ini termasuk yang wajib atau tidak sebenarnya. Kan ada yang men-sterilkan botol dengan cara direbus, ya? Tapi saya dan mas suami Insya Allah berencana beli. Pengennya yang fungsinya 3 in 1, merk baby safe. Sampai saat ini masih memantau harga di beberapa E-Commerce.

Update: Saya akhirnya beli sterilizer merk Baby Safe, harganya kurang lebih 300 ribu. Performanya Oke punya dan awet sampai sekarang (2 tahun).


Lain-Lain

1. Selendang/gendongan bayi

Katanya salah satu jenis kado yang paling umum itu selendang alias gedongan, ya. Tapi masa iya mau mengharpkan kado saja? Hehe. Paling gak saya harus beli satu lah. Saya sih naksir gendongan yang tipe baby wrap. Sepertinya nyaman sekali. Untuk harga masih memantau juga =D

2. Tas perlengkapan bayi

Kalau adek bayi sudah lahir nanti, ritual pulang kampung paling gak 1 bulan sekali haruslah tetap berjalan. Maka, tas perlengkapan bayi adalah wajib. Alhamdulillah sudah beli, merk Snooby dengan harga 144.000.

Sampai saat ini, daftar perlengkapan bayi baru lahir yang saya susun baru itu dulu. Kalau mau ngikuti nafsu sih masih banyak sekali yang terlewat. Tapi karna budget yang harus diefisienkan, saya dan mas suami konsen menyusun perlengkapan yang benar-benar sifatnya benar-benar mendesak dan tidak bisa ditunda.

Wow, ternyata menyusun daftar perlengkapan bayi baru lahir juga butuh pemikiran dan pertimbangan yang matang, ya. Tentu saja sembari terus berdoa agar saya dan si janin selalu diberikan kesehatan, keselamatan serta kemudahan saat saatnya melahirkan nanti. Aamiin.

Kalau ada yang sudah punya pengalaman menyusun daftar perlengkapan bayi baru lahir, boleh banget lho saya diberi saran-sarannya :)