Saya adalah salah satu orang yang cukup parno tiap baca artikel tentang macem-macem penyakit berbahaya. Rasanya kok makin hari makin macem-macem banget jenisnya 😖
Apalagi ada beberapa penyakit ganas yang kebanyakan penderitanya adalah perempuan. Sebuat saja kanker payudara (walaupun konon laki-laki juga bisa kena) dan kanker serviks. Makin menjadi-jadi deh parnonya.
Semakin banyaknya perempuan yang terserang kanker payudara dan kanker serviks, semakin banyak pula yang gencar berkampanye untuk mewanti-wanti para perempuan agar lebih waspada dan peduli pada diri sendiri.
Karna pada dasarnya, dua penyakit ini sebenernya bisa banget dideteksi dini. Dan dengan dideteksi sedini mungkin, Insya Allah kesempatan sembuhnya pun akan jauh lebih besar. Jadi salah satu yang harus sangat diperhatikan oleh para perempuan adalah mari kita peduli dan aware pada tubuh kita sendiri.
Untuk kanker payudara, kita bisa melakukan SADARI alias perikSA payuDAra sendiRI sebulan sekali, setelah kira-kira seminggu masa menstruasi lewat.
Sedangkan untuk kanker serviks kita bisa melakukan deteksi dini dengan cara melakukan Pap Smear secara rutin, minimal setahun sekali, terutama untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual -- alias sudah menikah.
Bulan lalu, untuk pertama kalinya akhirnya saya memberanikan diri untuk melakukan Pap Smear. Setelah sekian lama hanya pengen, pengen, pengen, tapi gak kunjung direalisasi.
Akhirnya Pap Smear, karna pertama, saya sempat merasakan sebuah keluhan yang membuat dokter faskes saya menganjurkan saya untuk melakukan Pap Smear. Kedua, saya dapat info dari seorang tetangga yang kerja di Lab Cito, bahwa BPJS sedang mengadakan program Pap Smear gratis bekerjasama dengan Lab Cito.
Alhamdulillah, sepertinya alam berkonspirasi mendukung saya untuk Pap Smear 😊
Sepulang kerja, saya mampir Lab Cito. Alhamdulillah kuota Pap Smear gratis masih ada, dan semua pra syarat untuk Pap Smear sudah terpenuhi.
Jadi, kalau mau Pap Smear, pastikan pra syarat berikut terpenuhi ya:
1. Minimal seminggu setelah menstruasi
2. Tidak melakukan hubungan minimal 2x24 jam
3. Tidak menggunakan pembersih kewanitaan apapun selama sebulan ke belakang
Di Lab Cito, saya hanya diminta untuk menyerahkan fotocopy kartu BPJS dan fotocopy KTP. Setelah menunggu beberapa saat, nama saya dipanggil dan dipersilakan masuk ke ruang tindakan.
Gimana rasanya Pap Smear?
Gak gimana-gimana 😂
Serius. Ternyata sama sekali gak sakit. Seluruh bayangan saya tentang seramnya proses Pap Smear ternyata sama sekali gak terbukti.
Saya pengen ketawa sendiri setelah Pap Smear. Prosesnya bentaarrr banget, gak ada 5 menit. Sama sekali gak imbang sama betapa deg-degannya saya selama berhari-hari menjelang Pap Smear 😂
Prosesnya: Kita disuruh duduk di kursi khusus (gak tau nama kursinya apa), dua kaki di angkat ke atas diletakkan ke tempat kaki yang tersedia, vagina kita dibuka dengan alat (nama laatnyacocor bebek kalo gak salah), lalu petugas akan mengambil sampel cairan dari mulut rahim kita.
Idiiihh, apa gak malu? Apa gak risih? -- banyak yang tanya seperti itu ke saya.
Saya jawab, ya malu sih, dikiiittt tapi. Soalnya saya sudah pernah ngalami kondisi yang menurut jauh lebih memalukan. Yaitu waktu melahirkan. Sampai sekarang kadang malu sendiri. Padahal semua petugas medis yang nolong saya perempuan 😅
Jadi buibuuu yang belum pernah Pap Smear dan pengen Pap Smear tapi masih takut, ayoooo jangan ragu untuk Pap Smear.
Ohya, kata mbak petugas medisnya sih kalo sudah pernah melahirkan dengan pervaginam, biasanya gak sakit. Dan jika belum pernah melahirkan pervaginam, cenderung agak sakit. Tapi saya percaya deh sakitnya tetep gak seberapa.
Gak perlu nunggu ada keluhan untuk melakukan pemeriksaan 😊
Sedangkan untuk kanker serviks kita bisa melakukan deteksi dini dengan cara melakukan Pap Smear secara rutin, minimal setahun sekali, terutama untuk perempuan yang sudah aktif secara seksual -- alias sudah menikah.
Pemeriksaan pap smear adalah prosedur pengambilan sampel sel dari leher rahim untuk memastikan ada atau tidak adanya ketidaknormalan yang dapat mengarah kepada kanker serviks pada wanita. (dikutip dari alodokter.com)Pengalaman pertama Pap Smear, gimana rasanya?
Bulan lalu, untuk pertama kalinya akhirnya saya memberanikan diri untuk melakukan Pap Smear. Setelah sekian lama hanya pengen, pengen, pengen, tapi gak kunjung direalisasi.
Akhirnya Pap Smear, karna pertama, saya sempat merasakan sebuah keluhan yang membuat dokter faskes saya menganjurkan saya untuk melakukan Pap Smear. Kedua, saya dapat info dari seorang tetangga yang kerja di Lab Cito, bahwa BPJS sedang mengadakan program Pap Smear gratis bekerjasama dengan Lab Cito.
Alhamdulillah, sepertinya alam berkonspirasi mendukung saya untuk Pap Smear 😊
Sepulang kerja, saya mampir Lab Cito. Alhamdulillah kuota Pap Smear gratis masih ada, dan semua pra syarat untuk Pap Smear sudah terpenuhi.
Jadi, kalau mau Pap Smear, pastikan pra syarat berikut terpenuhi ya:
1. Minimal seminggu setelah menstruasi
2. Tidak melakukan hubungan minimal 2x24 jam
3. Tidak menggunakan pembersih kewanitaan apapun selama sebulan ke belakang
Di Lab Cito, saya hanya diminta untuk menyerahkan fotocopy kartu BPJS dan fotocopy KTP. Setelah menunggu beberapa saat, nama saya dipanggil dan dipersilakan masuk ke ruang tindakan.
Gimana rasanya Pap Smear?
Gak gimana-gimana 😂
Serius. Ternyata sama sekali gak sakit. Seluruh bayangan saya tentang seramnya proses Pap Smear ternyata sama sekali gak terbukti.
Saya pengen ketawa sendiri setelah Pap Smear. Prosesnya bentaarrr banget, gak ada 5 menit. Sama sekali gak imbang sama betapa deg-degannya saya selama berhari-hari menjelang Pap Smear 😂
Prosesnya: Kita disuruh duduk di kursi khusus (gak tau nama kursinya apa), dua kaki di angkat ke atas diletakkan ke tempat kaki yang tersedia, vagina kita dibuka dengan alat (nama laatnyacocor bebek kalo gak salah), lalu petugas akan mengambil sampel cairan dari mulut rahim kita.
Idiiihh, apa gak malu? Apa gak risih? -- banyak yang tanya seperti itu ke saya.
Saya jawab, ya malu sih, dikiiittt tapi. Soalnya saya sudah pernah ngalami kondisi yang menurut jauh lebih memalukan. Yaitu waktu melahirkan. Sampai sekarang kadang malu sendiri. Padahal semua petugas medis yang nolong saya perempuan 😅
Jadi buibuuu yang belum pernah Pap Smear dan pengen Pap Smear tapi masih takut, ayoooo jangan ragu untuk Pap Smear.
Ohya, kata mbak petugas medisnya sih kalo sudah pernah melahirkan dengan pervaginam, biasanya gak sakit. Dan jika belum pernah melahirkan pervaginam, cenderung agak sakit. Tapi saya percaya deh sakitnya tetep gak seberapa.
Gak perlu nunggu ada keluhan untuk melakukan pemeriksaan 😊
Eh seriusan ga sakit mbak? hehehe soalnya saya juga takut banget ni mau pap smear, padahal uda harus ya....
BalasHapusEnggak mbah, beneraannn... cepet buruan pap smear :)
Hapus