Kamis, 06 April 2017

#BincangKeluarga: Upload Foto Anak di Media Sosial, Iya Nggak ya?

Upload Foto Anak di Media Sosial, Iya Nggak ya?. Dulu, setiap punya ponakan bayi pasti saya hobi sekali upload foto mereka ke media sosial. Yah, gimana ya... saat itu status saya masih jomblo bahagia. Mau upload foto mesra bareng pasangan, pasangannya belum ada. Jadi ya ponakan jadi korban. Hihi.

Saat itu pernah terbersit sebuah keinginan di benak saya. Suatu saat nanti ketika punya anak, saya akan mengabadikan setiap jengkal perkembangannya melalui foto. Foto umur sehari, seminggu, sebulan, dan seterusnya. Lalu menguploadnya ke media sosial. Atau membuatkan akun instagram khusus untuknya, seperti yang sedang hits saat ini.

Ternyata kenyataannya?



Baca punya Ade:


Hadeh, boro-boro mengupload fotonya ke media sosial, sempat jepret fotonya aja jarang banget :( Waktu saya seperti benar-benar sudah habis untuk menyusui dia. Saat dia tidur, kerjaan lain juga rasanya manggil-manggil. Sekalinya sempat foto, saya hampir selalu gak puas sama hasilnya. Di mata saya, hasil foto saya amat buruk jika dibandingkan dengan saat saya melihat anak saya secara langsung. Hihi. Saya tau ini subjektif :)

Bahkan hingga hari ini, saya cuma punya dua foto dengan anak saya, itupun foto yang diambil oleh suami saat masih di puskesmas usai melahirkan. Hiks. Makanya jujur saya heran sekaligus iri sama teman-teman yang barusan melahirkan, terus bisa selalu upload foto anaknya ke media sosial. Melihat mereka, saya jadi merasa mungkin saya yang gak pinter manajemen waktu. Sampe sekedar foto aja gak sempet -_-

Tapi oh tapi... beberapa hari lalu saya terperangah ketika menekuri timeline facebook yang dihebohkan dengan terbongkarnya sebuah grup pedofil yang amat menjijikkan di facebook. Kabarnya, mereka mengunggah banyak foto anak-anak dan menjadikannya sebagai bahan berfantasi bejat. Naudzubillah :( Saya spontan melihat wajah tanpa dosa anak saya. Darah saya mendidih membayangkan ada orang-orang 'sakit' yang menjadikannya sebagai sarana bermaksiat.

Bulu kuduk saya meremang. Saat itu juga saya bertekad. Saya ingin sekali menahan diri untuk tidak terlalu mengekspose tingkah polah anak saya ke media sosial. Mungkin gak akan mungkin untuk gak pernah upload sama sekali. Tapi seenggaknya membatasi. Sesekali boleh. Terlalu sering jangan.

Saya tau, keinginan untuk menahan diri ini esok lusa akan semakin berat tantangannya. Apalagi saat ia sudah mulai bertingkah lucu dan menggemaskan. Kalau hari ini sih masih enteng saja. Lha kerjaan dia masih sekedar tidur-nenen-tidur-nenen. Apa menariknya diupload ke media sosial =D

Kalau kalian gimana, Bu? Sering mengupload foto anak ke media sosial kah? Share alasannya, ya :)

2 komentar:

  1. Aku mulai jarang upload foto bareng anak. Ya sesekali masih sih di instagram story. Tapi itupun kan langsung hilang dlm 24 jam hihi

    BalasHapus

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)