Kamis, 27 April 2017

#BincangKeluarga: Romantis Itu Apa Sih?

Romantis itu apa sih? Kalau menurut KBBI, romantis itu:

ro·man·tis a bersifat seperti dalam cerita roman (percintaan); bersifat mesra; mengasyikkan.


Baca punya Ade:


Kalau menurut saya?

Romantis itu ketika suami-istri saling mengingatkan dalam kebaikan karna pengen bersama hingga surga. Jadi romantis itu bukan cinta sehidup-semati, melainkan cinta sehidup-sesurga.

Aseeekkk aseeekkk =D

Eh, serius ding. Buat apa kan ya kalau cuma bersama di dunia yang sementara ini? :)

Nah, karena romantis versi saya adalah berjuang bersama agar bisa sehidup-sesurga, maka keromantisan yang sering kami jadikan cerminan adalah keromantisan manusia-manusia mulia.

Contohnya Rasulullah. Ah, beliau kan romantiiissss sekali, ya. Kurang romantis gimana jika beliau rela tidur di depan pintu saat pulang terlalu larut karna tak tega membangunkan Aisyah, sedang Aisyah pun tertidur di depan pintu karna menunggui beliau pulang.

Dari mereka, kami belajar tentang romantis yang sederhana. Saling memanggil dengan panggilan istimewa, seperti Rasulullah yang memanggil Aisyah dengan sebutan Yaa Humaira. Yang paling sering dipraktekkan suami sih tiduran di pangkuan saya, seperti yang Rasulullah lakukan :)

Atau dari Sayyidina Umar bin Khattab. Manusia yang bahkan setan pun takut padanya. Tapi ketika istrinya marah, ia memilih diam. Hingga membuat orang yang melihatnya heran. Ketika ditanya mengapa seorang Umar diam ketika dimarahi istrinya, ia menjawab dengan jawaban yang amat romantis.

"Karena ia telah melahirkan anak-anakku, mendidik dan menjaganya. Maka amarahnya, tak sebesar pengorbanannya untuk keluargaku"

Aaakkk, meleleh :')

Kisah romantis tentang Sayyidina Umar ini pastinya kisah favorit para istri sih, ya. Hehe. Tapi bukan berarti lah kita para istri dibenarkan untuk selalu marah-marah pada suami, dan suami harusnya selalu diam seperti Sayyidina Umar. Ya gak gitu dong =D

Maksudnya, mungkin adakalanya sesekali suami rela menjadi tempat istrinya menumpahkan arahnya, yang mungkin sebabnya adalah karna ia kelelahan seharian mengurus rumah dan anak-anak. Iya sih istri wajib selalu memasang wajah manis di depan suami. Tapi kan istri bukan malaikat :)

Makanya Sayyidina Umar ngasih contoh, ayolah para suami, kalau sesekali istri kalian marah-marah, berlapang-dadalah. Lebih bagus lagi kalau setelahnya dikasih uang untuk shopping atau ke salon. Ahahaha.

Jadi sekali lagi, romantis itu apa sih bagi saya?

Ketika saya dan pasangan bisa selalu saling menguatkan dan mengingatkan agar bisa selalu bersama sehidup-sesurga.

Berarti gak pengen hal-hal romantis yang menye-menye seperti dikasih kejutan atau kado gitu?

Gak muna kadang pengen lah. Saya kan wanita normal. Tapi lama-lama saya sadar, pola pikir laki-laki (suami) dan perempuan (saya) itu beda banget. Saya pengennya dikasih kado atau surpraise, plus pengennya suami inisiatif sendiri, rajin kasih kode, eehhh beliaunya tetap gak ngeh. Bukan karna gak mau atau gak pengen, tapi memang karna cara mikirnya beda. Menurut pikiran beliau, ah ngapain sih, kan mentahannya juga udah selalu dikasih jadi bisa beli sendiri sesuai keinginan saya.

Hmm, yasudahlah =D

Daripada makan hati bikin kolesterol, kan mending fokus sama romantis yang lebih bermutu aja :)

Nah, kalau romantis menurut kalian itu yang seperti apa sih?

2 komentar:

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)