Kamis, 06 Oktober 2016

Yang Harus Dilakukan Suami Saat Istri Sedang Hamil


Sedih sekali beberapa hari ini melihat banyak berita tentang seorang ibu yang memutilasi anaknya sendiri. Prihatin, miris, ngilu. Tapi selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Salah satu hikmah dari viralnya kejadian tersebut menurut saya adalah jadi banyaknya informasi tentang baby blues syndrome dan post partum depression yang turut viral. Dua hal yang konon sering menjadi ujung tombak kejadian-kejadian tragis semacam kejadian kemarin itu. Semoga dengan banyaknya informasi tentang baby blues syndrome dan post partum depression (yang katanya belum terlalu mendapat perhatian di Indonesia) tersebut, kita bisa makin peduli pada orang di sekitar kita, terutama diri kita sendiri sebagai wanita yang punya fitrah hamil dan melahirkan.

Dari beberapa informasi tentang baby blues syndrome dan post partum depression, salah satu point penting yang harus ada sebagai pencegah agar seorang wanita tidak terserang dua hal tersebut adalah adanya dukungan dan kepedulian dari orang terdekat. Dan orang terdekat yang paling berpengaruh menurut saya adalah suami. Seandainya pun ada orangtua yang memberi dukungan sepenuh hati untuk kita, sedangkan suami tidak, bukankah tetap sakit rasanya?

Nah, menurut saya pribadi, dukungan dan kepedulian dari orang terdekat -- terutama suami -- seharusnya sudah ditunjukkan tidak hanya saat si istri sudah melahirkan, melainkan sejak ia masih dalam keadaan hamil. Kita semua pasti tau, hamil merupakan fase yang juga membutuhkan perjuangan tersendiri bagi seorang wanita. Apalagi jika itu merupakan kehamilan pertama baginya. Jika kondisi psikologis sejak masa kehamilan sudah rapuh, pastinya akan membuka peluang yang jauh lebih lebar bagi baby blues syndrome dan post partum depression melanda. Sebaliknya, jika semenjak kehamilan sang istri telah merasa terayomi dan mendapat cukup dukungan, Insya Allah ia pasti akan lebih tangguh melewati fase sulit di masa awal menjadi ibu.

Nah, bagi para suami, apa saja yang harus dilakukan saat istri sedang hamil sebagai bentuk dukungan? Beberapa point di bawah ini mungkin bisa jadi pilihannya :)

1. Menemaninya Periksa Kehamilan

Ini wajib sekali menurut saya. Bikinnya bareng masa periksanya gak bareng? Hehe. Memangnya ada suami yang tidak bersedia menemani istrinya periksa kehamilan? Ada sekali, Bun :(

Wanita hamil, apalagi hamil pertama biasanya kondisi batinnya labil. Banyak sekali hal yang ia khawatirkan. Contohnya saya yang beberapa kali periksa masih saja merasa grogi berlebihan. Nah, kehadiran suami sebagai sook yang lebih teguh kondisi batinnya pasti akan sangat membantu sang itri mengatasi berbagai keresahannya saat periksa kehamilan.

Baca juga: Periksa Kehamilan Ketiga

Maka bagi para suami, ayo kesampingkan segala kepentinganmu demi bisa selalu mendampingi sang istri periksa kehamilan. yang ia kandung adalah juga darah dagingmu, kan? :)

2. Membantu Pekerjaan Rumah Tangga

Selain kondisi psikologis yang labil, kondisi fiik wanita hamil pun cenderung lebih lemah dari biasanya. Memang ada yang tetap segar bugar seperti biasanya, tapi sepertinya lebih banyak yang lebih lemah. Wajar saja, sebagian nutrisi yang terserap ke dalam tubuhnya harus dibagi dua dengan si janin. hal itu akan membuat seorang wanita yang sedang hamil merasa mudah lelah dan lesu. Apalagi saat trimester awal, yang biasanya terus dihantui dengan morning sickness.

Di saat seperti itu, tidak bijak sekali rasanya jika para suami tetap membebankan segala pekerjaan rumah tangga pada sang istri. Sudah bukan jamannya menganggap mencuci, menyapu, mengepel, dll adalah sepenuhnya tugas istri. Iya, kan? Beda cerita kalau ada pembantu di rumah tentunya :)

Saat istri sedang hamil dan kondisi badannya tengah lemah, betapa bahagia jika ia melihat sang suami bersedia mengambil alih sebagian tugas sehari-harinya selama ini. Mencuci piring atau menyetrika baju, misalnya. Itu akan menjadi salah satu bentuk dukungan yang sangat melegakan bagi sang istri.

3. Mendengar Keluh-kesahnya

Konon, wanita hamil terutama di trimester pertama, jauh lebih sensitif perasaanya. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan beberapa kadar hormon dalam tubuhnya. Maka, wahai para suami... jika tiba-tiba istrimu yang sedang hamil merengek dan berkeluh-kesah tentang hal-hal yang menurutmu sepele, tolonglah jangan langsung di cut paksa. Dengarkan ia.

Kata Salim A Fillah, salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh seorang lelaki ketika hendak menikah adalah keahlian mendengarkan. Yup, wanita itu gak ribet banget kok sebenarnya, asalkan tau bagaimana caranya menghadapi mereka :) Saat mereka berkeluh-kesah tentang suatu hal, dengarkan saja dengan tekun. Tunjukkan bahwa kalian para suami mengerti apa yang ia rasakan. Maka percayalah, sebagian besar beban hati yang semula membuatnya merasa sumpek akan terangkat seketika.

Tidak masalah jika adakalanya kalian tidak setuju dengan apa yang istri kalian ungkapkan. mengerti bukan berarti harus setuju. Hanya saja, tahanlah dulu. Beri pengertian pelan-pelan jika memang yang ia ungkapkan salah.

4. Memijit dan Membelainya

Sesekali, atau jauh lebih baik setiap hari, luangkanlah waktu beberapa menit untuk memijit kakinya dan pundaknya, lalu membelai kepalanya dengan lembut. Ucapkanlah kalimat penyemangat, bahwa ia harus selalu kuat dan semangat demi buah hati kalian yang ada dalam kandungan. Ah, sungguh... itu akan menjadi penguat jiwa yang amat sangat signifikan bagi para istri.

Kata dokter kandungan, wanita hamil itu beban fisiknya dua kali lipat. Maka memijit, meski hanya pijitan-pijitan pelan nan tulus, pasti akan membuat kelelahannya serasa menguap.

Sudahkah kalian para suami melakukan beberapa point di atas saat istri kalian sedang hamil? Kalau sudah, Alhamdulillah. Kalau belum, yuk mulai dari sekarang.

Istri kalian adalah orang yang akan menjadi ibu bagi anak-anak kalian. Seseorang yang perannya luar biasa besar bagi pertumbuhan jiwa-raganya. Maka, jangan biarkan jiwanya kosong dan rapuh hanya karna kalian para suami lalai melakukan apa yang harusnya dilakukan untuk membuatnya merasa tidak pernah sendiri.

Selain empat point di atas, pasti masih banyak contoh perbuatan lain yang seharusnya dilakukan oleh seorang suami saat istrinya sedang hamil. Share di kolom komentar yuk, agar para suami punya lebih banyak lagi referensi :)

6 komentar:

  1. dukungan suami memang penting. Mungkin awalnya bisa dimulai dengan menjalin komunikasi yang baik

    BalasHapus
  2. semenjak perut gede, aku gunting kuku kaki aja dibantuin suami. huehehehehee *supermanja*

    BalasHapus
  3. aku tiap hamil berubah jadi manja banget... jadi kasihan lama2 ama suami. jadi pas hamil anak terakhir malah berusaha untuk mandiri karena nggak tega lihat dia pontang panting berusaha bantuin.

    BalasHapus
  4. support suami memang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui. Saya bahkan ketika menyusui disuapin suami saking gak sempat makan sendiri karena sibuk ngurusin bayi

    BalasHapus
  5. wah, semoga selalu sehat ya mb, suami saya juga gitu

    BalasHapus
  6. Keahlian mendengarkan, iyaaa betul banget :) lagi hamil apalagi, hormon ngga tentu yaaa. Terasa banget setelah hamil dan memiliki anak, kita team work, love...
    Sehat yaa bumil

    BalasHapus

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)