Senin, 03 Oktober 2016

Catatan Kehamilan: Periksa Ketiga [14w] dan Pertanyaan Seputar Kehamilan

Hai Nak, ini Ibu :)

Saya periksa kehamilan ketiga pada tanggal 6 September 2016. Telat banget ya nulis ceritanya. Hihi. Bahkan minggu ini Insya Allah sudah jadwalnya periksa yang keempat. Tapi gak apa-apa, lebih baik telat daripada tidak sama sekali, kan? *alibi

Periksa yang ketiga ini saya kembali ke dokter saat pertama kali periksa dulu, yaitu dokter Retno di RSIA Kusuma Pradja Semarang. Setelah di periksa yang kedua sempat pindah dokter karna dr. Retno sedang cuti. Sempat tergoda buat coba periksa ke dokter lain lagi yang direkomendasikan oleh teman sih. Tapi setelah saya dan suami pertimbangkan ulang, sudahlah Bismillah mantap di dr. Retno saja.

Setelah dua kali periksa sebelumnya saya selalu speechless dan grogi, periksa yang kali ini saya udah mulai bisa fokus sama apa yang sebelumnya saya rencanakan untuk dikonsultasikan ke dokter. Selain karna sudah yang ketiga kalinya, kondisi badan saya juga mengharuskan saya untuk banyak bertanya. Setelah periksa pertama dan kedua yang cenderung minim keluhan karna memang saya merasa sangat baik-baik saja, di periksa ketiga ini saya mulai punya beberapa keluhan dan pertanyaan yang menggelitik.

Tentang Pentingnya Tes Lab

Setelah membaca beberapa artikel tentang kehamilan, banyak yang menghimbau agar ibu hamil gak lupa melakukan tes lab darah dan urine. Ini penting banget untuk mengetahui kondisi si ibu dan janin. Nah, makanya kemarin saya tanya tentang kapan saya akan diinstruksi untuk tes lab. Ehh, Dokter Retnonya nyengir. "Lha ini, baru aja mau saya bikinin surat pengantar labnya", kata beliau. Hoalaaahh. Haha.

Ohya, saya juga tanya soal tes TORCH. Kan katanya penting banget, ya. Walaupun katanya tes ini sebaiknya dilakukan sebelum nikah, atau sebelum hamil, biar taunya gak telat kalo ternyata ada apa-apa. Lumayan nyesel sih kenapa dulu lebih sayang duitnya. Kata Dokter Retno, ya memang penting sih. Tapi berhubung biayanya lumayan mahal (kalau lengkap bisa sampai 2-jutaan lebih), Dokter Retno gak berani merekomendasikan, kecuali jika ada indikasi yang arahnya harus ke sana. Setelah diskusi sama suami, akhirnya saya tanya ke Dokter Retno, kalau misalanya saya pengen tes TORCH tapi gak lengkap (diambil item-item yang penting aja) bisa gak ya? Lagi-lagi masalah dana sih, jujur :) Dokter Retno bilang, bisa, dan gak masalah. Jadi beliau merekomendasikan saya untuk ambil tiga item saja yang menurut beliau paling penting. Ohya, saya kepikiran buat tes TORCH karna di rumah saya sering banget punya peliharaan kucing dan ayam. Semoga sih saya baik-baik saja, ya :)

Kok Kakiku Udah Mulai Bengkak?

Hiks, iya... ini agak terasa mengganggu dan kepikiran. Setahu saya biasanya ibu hamil yang kakinya bengkak itu biasanya kalau usia kehamilan sudah tua gitu. Lha ini saya baru 14 minggu kok sudah bengkak? Ditambah ketakutan setelah browsing, bahwa bengkak adalah salah satu tanda pre eklamsia dan eklamsia. Huhu.

Dokter Retno bilang, gak usah terlalu khawatir dulu, nanti malah stress. Bisa aja karna kurang gerak/terlalu banyak duduk. Iya sih, di kantor saya duduk terus. Terus dihimbau agar saat tidur, kakinya diganjal bantal biar agak tinggi. Pre eklamsia atau eklamsia itu ketika kaki bengkak disertai dengan tingginya kandungan protein dalam urine. Nah, berarti kan nunggu tes lab biar tau. Lagi-lagi, semoga saya baik-baik saja. Aamiin.

Keputihan, Bahaya Gak Sih?

Iya, semenjak hamil, saya tuh malah keputihan. Dan warananya putih gitu. Dulu sebelum hamil keputihan paling sebelum atau sesudah menstruasi, dan itupun warnanya bening. Saya was-was, karna ada seorang teman yang hamil tua dan bayinya meninggal dalam kandungan, dan ternyata sebabnya adalah karna keputihan yang parah. Huhu, takut, Naudzubillah.

Setelah saya menyampaikan keresahan saya, Dokter Retno bilang, ditunggu sampai jadwal periksa berikutnya. Kalau ternyata tetap ada, maka baru akan diberi obat. Obatnya juga katanya bukan diminum, tapi dengan cara oral (dimasukkan ke ms. V). Kalau keputihan yang muncul sebelum usia kehamilan empat bulan, biasanya itu karena pengaruh perubahan hormon.

Dari seluruh rangkaian periksa, yang selalu bikin amazing, grogi sekaligus bikin gak sabar nungguin jadwal periksa selanjutnya adalah USG. Pokoknya berbagai perasaan campur baur deh. Pada periksa yang ketiga kemarin apalagi, si jabang bayi sudah kelihatan dua kakinya, dua tangannya, kepalanya. Sudah mulai gerak-gerak tangannya. Masya Allah, Allahu Akbar. Antara gemes, pengen nangis dan pengen segera peluk dia. Sehat selalu yaa Nak, tumbuhlah dengan sempurna di perut ibu. Kita berjuang bareng, ya.

Doakan saya dan si jabang bayi sehat selalu yaa teman-teman :)

1 komentar:

  1. Saaa, barakallah semoga sehat yaa, ibu dan bayi selamat..lancarrr
    Rileks aja yaaaa, jgn grogi.
    Paling seneng memanh pas USG yaaa, ngga sabar mau cek lagi, lagii

    BalasHapus

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)