Jumat, 18 Maret 2022

Cerita Promil Anak Kedua (8): Jawaban Atas Doa dan Ikhtiar

Selama promil, saya banyak sekali nyimak perjuangan teman-teman pejuang gari dua lainnya. Kebanyakan saya simak melalui sosial media.

Di antara banyak kisah itu, sering sekali saya mendapati cerita tentang penantian sekian tahun, udah ikhtiar macem-macem dari A-Z, eh akhirnya positif hamil hanya dengan minum X -- yang mana rasanya sepele sekali dibanding puluhan ikhtiar lainnya yang pernah dilakukan.

Dari cerita-cerita semacam itu, saya akhirnya menarik kesimpulan. Promil itu bukan tentang ikhtiar apa yang ampuh atau manjur, tapi tentang ikhtiar mana yang Allah ridhoi sebagai perantara hamilnya kita.

Dan ternyata, hal ini juga terjadi pada saya.

Dari judul tulisan ini, pasti sudah bisa ditebak. Ya, akhirnya dengan ijin Allah, saya hamil. Justru setelah dua bulan memutuskan untuk rehat ke dokter seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmussholihat...

Saat menulis ini, usia kandungan saya sudah menginjak usia 20 minggu. Kenapa baru nulis sekarang? Pertama, memang diniatkan baru akan cerita saat usia kandungan sudah menginjak 4 bulan. Kedua, biasa, emang suka nunda-nunda, jadi baru kesampaian saat usia kandungan sudah 5 bulan. Hehehe.

Oke, Bismillah... saya akan cerita dari awal ya. Apapun yang saya ceritakan di sini, semoga saya dihindarkan dari sifat riya', dan semoga Allah menjaga niat saya, bahwa semata-mata niat saya ingin berbagi -- terutama untuk teman-teman sesama pejuang gari dua.

Setelah akhirnya memutuskan istirahat ke dokter, saya lanjut ikhtiar sendiri, seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya. Tapi ada satu yang kelewat. Yaitu baca surah Yasiin dan Al Waqi'ah setiap hari.

Selama istirahat ke dokter, Alhamdulillah mens saya sudah balik teratur lagi. Gak pernah flek lagi. Saya masih tetap berusaha menjalankan pola hidup sehat. Makan dijaga, olahraga teratur (olahraga saya hanya yoga yang link-nya sudah saya sertakan di postingan sebelumnya. Saya juga masih minum berbagai suplemen seperti yang saya cantumkan di postingan sebelumnya juga.

Tapi yang paling saya rasakan perbedaannya adalah ketenangan hati saya. Saya gak lagi kemrungsung tentang kapan ya saya hamil dll.

Hati saya cenderung lebih tentram dan pasrah. Sudahlah, ikut ketentuan Allah saja. Pas mens, yang biasanya sedih mellow ga karuan juga Alhamdulillah udah biasa aja. Ya tetep ada sedikiittt sedihnya sih, tapi kayak udah nerima aja gitu.

Bahkan, di salah satu periode mens saya, darahnya keluarnya jauh lebih sedikit dari biasanya. Yang biasanya saya mens 7 hari, itu di hari ke-4 darah udah hampir gak keluar lagi.

Saya sempat was-was. Apakah ini salah satu tanda bahwa tingkat kesuburan saya sudah mulai menurun? Apakah memang rejeki anak dari Allah buat kami hanya 1?

Tapi terus saya kembalikan lagi pada Allah. Kalau memang iya, ya sudah, saya harus menerima dengan sabar dan syukur. Jangan sampai hanya karena keinginan memiliki anak kedua, membuat kami jadi malah lupa mensyukuri nikmat berupa kehadiran Faza dalam hidup kami.

Bulan November 2021, sekitar di atas tanggal 10, saya sudah mulai merasakan tanda-tanda menjelang mens seperti yang saya rasakan biasanya. Yaitu nyeri payudara. Cuma yang kali ini, nyerinya jauh lebih nyeri dibanding biasanya.

Hari berganti hari, kok mens saya gak kunjung datang. Tapi nyeri payudaranya semakin  hebat. Perasaan saya mulai gak karuan. Mulai ada rasa Ge Er, apakah saya hamil? Perasaan ini sebenernya ingin sekali saya tepis. Karena saya gak pengen patah hati lagi.

Saya bahkan cenderung mensugesti diri, ah paling besok mens. Gituu terus. Sampai akhirnya datang juga tanggal 20. Saya mulai gak bisa kontrol rasa Ge Er saya. Akhirnya saya bilang ke mas suami yang juga sudah ikut bertanya-tanya kok saya belum mens, untuk minta ijin beli test pack.

Soalnya sepanjang sejarah, meskipun hormon saya sedang kacau, gak pernah sekalipun saya telat mens. Pas hormon kacau, yang ada malah majunya jadi banyak banget kan. Awalnya mas suami bilang gak usah beli test pack dulu. Saya paham sih dia juga was-was seperti saya. Takut ternyata negatif seperti sebelum-sebelumnya, terus sayanya jadi mellow.

Tapi saya yakinkan lagi, Insyaa Allah saya ikhlas apapun hasilnya. Saya test pack biar pikirannya gak gelisah dan galau terus terusan aja. Kalau ternyata negatif, ya artinya hormonku memang belum benar-benar stabil lagi.

Akhirnya, beliau ACC. Pulang kerja kami mampir apotek untuk beli 5 buah test pack. Paginya saya cek. Tapi kali ini gak se deg-degan-an biasanya. Biasanya tiap test pack pasti saya gemetaran banget.

Hasilnya, terlihat garis satu. Saya langsung menghela nafas panjang. Saya letakkan test packnya beberapa saat. Kemudia saya ambil lagi, dan perhatikan lagi garisnya.

"Eh, lho... kok kayak ada garis kedua tapi samar banget ya? Atau hanya perasaanku aja karena saking Ge Ernya?"

Coba saya tunjukkan test pack itu ke mas suami. Mas suami kelihatan banget berusaha untuk stay cool. "Makanya kan ayah bilang jangan langsung test pack," gitu kata beliau. Beliau nyuruh test pack seminggu lagi. Tapi saya mana tahaaaan. Hahaha.

Paginya saya test pack lagi. Masih samar lagi. Pagi berikutnya saya test pack lagi. Tetep samar lagi.

 

cerita promil

 

Akhirnya suami gregetan dan nyuruh langsung daftar ke dokter aja biar sekalian jelas, daripada test pack test pack terus. Hihi.

Akhirnya kami pergi ke dokter. Kalau dihitung dari HPHT, saa datang ke dokter di minggu ke 4 menjelang 5 kalau gak salah.

Dan Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah, dokter bilang memang sudah ada kantung rahimnya. Kami disuruh kembali dua minggu kemudian untuk observasi. Kemudian saya diresepkan obat penguat.

Begitulah cerita tentang jawaban atas doa dan ikhtiar saya dan suami. Sesungguhnya semuanya adalah karena Maha Rahman an Rahimnya Allah pada kami. Mohon doa semoga Allah memberi saya dan janin dalam kandungan saya kesehatan dan keselamatan.

Doa terbaik saya untuk teman-teman pejuang garis dua yang masih menanti. Jangan berputus asa dari Rahmat Allah, yaa. Big virtual hug :')


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)