Kamis, 04 April 2019

#BincangKeluarga: Tentang Istri yang Taat pada Suami

Dulu, saya termasuk orang yang bisa dibilang kurang berpikiran terbukan. Saya cenderung hanya mau baca-baca tulisan atau membuka diri pada informasi yang saya tau pasti sesuai dengan nilai-nilai yang saya pegang.

Lingkungan hidup saya jujur saja homogen sejak kecil. Punya teman yang non-muslim pun gak kayaknya gak lebih dari 3 orang. Iya. Sehomogen itu. Mungkin itu sebabnya saya cenderung gak siap terpapar dengan 'perbedaan pandangan'.

Lama-lama saya merasa kuper, dan merasa perlu membuka diri. Saya mulai membaca artikel-artikel yang gak sejalan dengan value yang saya percayai. Meskipun belum berani yang banget-banget bertolak belakangnya sih. Hehe.

Tapi tetep aja. Namanya baru awal-awal yaa mulai baca di luar zoman nyaman saya, kadang di hati tu rasanya nano-nano. Salah satunya tentang tulisan-tulisan tentang perempuan. Akhir-akhir ini (atau dari dulu ya jangan-jangan?) banyak seolah mendengungkan: perempuan harus mandiri, harus punya power, dll. Itu bener sih, saya setuju.

Tapi saya sedih. Karna juga menemui beberapa tulisan yang seolah pesannya, 'gak usah nurut-nurut banget lah sama suami. Kita kan tetap berhak punya keputusan sendiri, punya mau sendiri, dll'.

Baca punya Ade:




Dari tulisan-tulisan semacam itu, kesannya kok jadi taat sama suami itu sesuatu yang membuat kita jadi 'wanita lemah dan terjajah'.

Yah, namanya juga era digital. Semua orang berhak menyuarakan pendapatnya lewat media digital. Yang bisa kita lakukan kalo gak setuju apa? Cara paling elegan menurut saya ya dengan bikin tulisan balik yang gantian menyuarakan pendapat kita.

Lalu gimana pendapat saya tentang istri yang harus taat pada suami?

Ya karna saya muslim, dan saya tau taat pada suami adalah perintah dari Yang Maha Menghidupkan saya, ya saya harus taat.

Sebenernya emang gak akan ketemu sih, karna di sisi sana, landasannya murni hal-hal duniawi. Sedangkan tentang perintah taat pada suami -- seperti halnya taat pada segala aturan Allah -- adalah perkara yang lebih kental urusan ukhrowi (akhirat)-nya.

Taat sama suami karna inget akhirat aja kadang masih suka berat. Apalagi yang gak sedikitpun sambil mikir akhirat kan?

Tapi gini lho. Perintah agar istri taat pada suami itu mbok jangan dikesankan membuat wanita jadi seolah makhluk terjajah.

Ada batasannya kok. Yaitu jika yang diperintahkan suami adalah kebaikan. Ya wajib ditaati. Kalo suami -- misal nih, naudzubillah -- nyuruh melacur, ya malah wajib gak ditaati lah!

Lagipula, perintah agar istri taat pada suami, juga dibarengi perintah-perintah lain kok. Perintah agar suami memperlakukan istri dengan baik, lemah lembut, dll. Suami yang baik pastilah mau mendengarkan pendapat istrinya.

Jadi terutama untuk kalian yang belum menikah, gak usah takut lah sama perintah taat pada suami setelah jadi istri nanti. Pastikan saja calon suamimu adalah laki-laki yang mau menghargai pendapat istrinya kelak.

Yakin deh, taat sama suami itu gak akan menurunkan derajat kita sebagai seorang wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah mampir ke rumah maya sederhana saya... tinggalkan kesanmu, ya :)